Di dalam rumah tangga, pengguna bahan kimia banyak digunakan dan sering kali tanpa disadari. Bahan kimia pembersih rumah tangga dibagi menjadi tiga yaitu: bahan pemutih, bahan pewangi, dan bahan pembasmi serangga.
1. Zat pembersih
Zat pembersih adalah bahan yang berfungsi untuk membantu mengangkat dan melarutkan kotoran yang melekat pada suatu benda. Zat pembersih dibagi menjadi empat, yaitu pembersih anggota badan, detergen, pembersih lantai, dan pembersih rambut kepala (sampo).
Larutan pembersih tidak membuih dalam air sadah. Air sadah adalah air yang mengandung garam kalsium karbonat (CaCO³) atau garam magnesium karbonat (MgCO³).
a. Sabun mandi
Sabun merupakan molekul panjang yang terdiri atas dua ujung, yaitu ujung yang bersifat suka air (hidrofil) dan ujung lain yang bersifat takut air (hidrofob). Gugus hidrofil tertarik ke lingkungan berair, sedangkan gugus hidrofob menjauhi lingkungan berair, tetapi tertarik ke kotoran atau minyak/lemak. Ujung gugus hidrofob itulah yang menarik kotoran yang menempel di kulit badan, kemudian melepaskannya ke dalam air. Setelah dibilas, kotoran akan hilang.
Bahan dasar pembuatan sabun adalah minyak kelapa atau lemak hewan dan natrium hidroksida atau roda api. Reaksi pembuatan sabun disebut reaksi penyabunan (saponifikasi). Selain sabun, reaksi penyabunan juga membentuk gliserol (gliserin) sebagai hasil sampingan. Sabun akan menjadi padat dan terpisah jika hasil reaksi dicampur dengan larutan perwarna, parfum, dan zat aditif lainnya (zat pengisi).
b. Detergen
Detergen mempunyai persamaan dengan sabun, yaitu berupa molekul panjang dengan satu ujung bersifat suka air (hidrofil), sedangkan ujung yang lain bersifat takut air (hidrofob). Gugus hidrofil tertarik ke lingkungan berair, sedangkan gugus hidrofob tertarik ke kotoran atau minyak/lemak. Proses pelepasan kotoran oleh detergen sama halnya dengan sabun. Bahan dasar pembuatan detergen adalah ABS (Alkil Benzena Sulfonat) atau LAS (Lauril Alkil Sulfonat) yang keduanya berasal dari minyak bumi dan natrium hidroksida (soda api). Banyak orang beranggapan bahwa buih merupakan hal penting dari daya kerja detergen. Sebenarnya buih tidak banyak pengaruh pada daya kerja detergen. Dengan banyaknya buih berarti makin banyak polusi yang dapat ditimbulkannya.
c. Pembersih lantai
Bahan aktif dalam pembersih lantai adalah disinfektan (pembasmi kuman). Pembersih lantai sering disebut karbol. Nama tersebut berasal dari fenol atau asam karbolat, yaitu disinfektan yang pertama digunakan dalam pembersih lantai. Fenol tergolong sangat beracun dan merusak kulit. Sekarang ada disinfektan yang lebih baik, yaitu kresol dan heksil resorsinol.
d. Sampo
Sampo merupakan bahan pembersih rambut kelapa dengan menggunakan sodium (natrium) lauril sulfat. Komponen terpenting dalam sampo adalah natrium lauril sulfat sebagai detergennya. Namun demikan,berbagai macam bahan biasanya ditambahkan dalam sampo, misalnya parfum, susu, madu, stoberi, lemon, dan ramuan lainnya yang tidak banyak pengaruhnya pada daya kerja sampo.
e. Pasta gigi
Pada pembuatan pasta gigi, bahan utama yang digunakan adalah potasium hidroksida atau kalium hidroksida (KOH), natrium karbonat sebagai pengawet, gliserin sebagai pengganti minyak kelapa, dan tepung talk untuk membuat padat. Kemudian, ditambahkan fluor dan sering dilengkapi dengan CaGP (Calsium Glyserophosphate) serta Sodium Monofluocrophosphate.